Pernah gak sih kamu berpikir kalau sabun yang keset ‘lebih bersih’ dibandingkan sabun yang licin? Padahal sabun keset atau licin setelah dibilas bukan indikator sabun itu lebih bersih atau kurang bersih loh. Saat memilih sabun, sebaiknya disesuaikan dengan kondisi kulit. Kira-kira kenapa ya? Yuk baca artikel ini sampai habis supaya kamu tau alasannya.
Mari kita bahas dulu kenapa ada sabun yang licin dan ada sabun yang keset setelah dibilas.
Perbedaan Sabun Licin dengan Sabun Keset
Sabun yang terasa licin biasanya mengandung bahan seperti glycerin, minyak nabati, atau emollient yang berfungsi melembabkan kulit. Selain itu, biasanya kandungan surfaktan pada sabun licin adalah jenis surfaktan lemah, sehingga tidak terlalu mengangkat minyak alami kulit. Efek licin ini bukan berarti sabun tidak bersih, tapi justru menandakan bahwa kulit tidak kehilangan kelembaban alaminya. Sedangkan, pada sabun keset mengandung surfaktan kuat seperti SLS (Sodium Lauryl Sulfate) yang efektif mengangkat minyak dan kotoran. Biasanya sabun keset mengandung lebih sedikit atau tanpa bahan pelembab. Sensasi keset sering dianggap sebagai tanda ‘kulit bersih’, tapi bisa membuat kulit terasa kering jika digunakan terlalu sering.
Kelebihan dan kekurangan sabun licin dan sabun keset
Sabun licin dan keset masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Sabun licin cocok digunakan oleh orang yang mempunyai kulit kering dan sensitif. Walaupun bagi sebagian orang rasanya ‘kurang bersih’, tetapi sabun licin dapat membantu menjaga kelembaban kulit, serta memberikan sensasi lembut dan halus setelah mandi. Sedangkan, sabun keset cocok digunakan oleh orang dengan kulit berminyak atau setelah melakukan aktivitas berat karena sabun keset mengandung surfaktan kuat sehingga sabun ini efektif mengangkat kotoran dan minyak berlebihan. Namun, jika sabun keset digunakan terlalu sering bisa menyebabkan kulit kering.
Tips Memilih Sabun Cair:
Kenali Jenis Kulit
Langkah pertama saat memilih sabun adalah mengetahui jenis kulit. Hal ini sangat penting agar kamu bisa memilih produk perawatan yang tepat. Berikut acuan sederhana untuk mengetahui jenis kulitmu:
Kulit Normal
Jenis kulit yang seimbang, tidak terlalu berminyak maupun kering. Kulit ini biasanya memiliki tekstur halus, pori-pori kecil, dan jarang mengalami masalah kulit seperti jerawat atau iritasi.
Kulit Kering
Cenderung terasa kasar, kaku, dan bisa mengelupas. Jenis kulit ini memiliki kelembaban yang rendah, sehingga mudah mengalami iritasi dan muncul garis-garis halus.
Kulit Berminyak
Kulit yang mudah menghasilkan minyak berlebih. Kulit ini memiliki pori-pori besar dan rentan terhadap jerawat.
Kulit Sensitif
Jenis kulit yang mudah bereaksi terhadap produk perawatan atau faktor lingkungan seperti cuaca dan polusi. Kulit ini sering mengalami kemerahan, gatal, atau rasa terbakar, sehingga membutuhkan produk yang lembut dan bebas bahan iritan.
Cek label bahan aktif
Saat memilih sabun, sebaiknya perhatikan bahan aktif yang terkandung di dalamnya. Bahan aktif adalah komponen utama yang memberikan manfaat spesifik bagi kulit. Misalnya, gliserin dan aloe vera berfungsi sebagai pelembab. Kandungan tea tree oil atau salicylic acid bisa membantu mengontrol minyak dan membersihkan pori-pori.
Bahan-bahan seperti pewangi sintetis, alkohol, dan SLS (Sodium Lauryl Sulfate) memiliki potensi menyebabkan iritasi. Sebaliknya, sabun yang mengandung bahan alami seperti chamomile, oat extract, atau panthenol dapat menenangkan kulit.
Selain itu, jika kamu mencari sabun dengan manfaat tambahan seperti mencerahkan kulit, bahan aktif seperti niacinamide atau vitamin C bisa menjadi pilihan. Pastikan juga sabun tersebut memiliki label yang jelas dan telah terdaftar di BPOM untuk menjamin keamanannya.
Sesuaikan dengan kebutuhan kulit
Jika kamu memiliki kulit kering, pilihlah sabun mandi yang mengandung bahan pelembab seperti gliserin, minyak zaitun, atau aloe vera. Sabun dengan formula lembut dan bebas alkohol akan membantu menjaga kelembapan kulit dan mencegah rasa kaku setelah mandi.
Untuk kulit berminyak, sabun dengan kandungan antibakteri ringan seperti tea tree oil atau salicylic acid bisa membantu mengontrol produksi minyak dan mencegah timbulnya jerawat. Hindari sabun yang terlalu melembabkan karena bisa membuat kulit semakin berminyak.
Jika kulitmu termasuk kulit sensitif, sebaiknya gunakan sabun yang bebas pewangi, pewarna buatan, dan bahan kimia keras seperti SLS. Pilih sabun yang berlabel “hypoallergenic” atau “dermatologically tested” agar kulit tidak mudah iritasi.
Untuk kulit normal, kamu cukup memilih sabun yang menjaga keseimbangan kulit dan memberikan rasa segar setelah mandi. Sabun dengan aroma ringan dan bahan alami bisa menjadi pilihan yang menyenangkan.
Kesimpulan
Sabun licin dan sabun keset punya kelebihan masing-masing. Sabun licin lebih diperuntukan untuk melembabkan sedangkan sabun keset untuk membersihkan minyak berlebih. Yang terpenting adalah memilih sabun sesuai jenis dan kebutuhan kulitmu. Jangan lupa, kulit sehat dimulai dari kebiasaan mandi yang tepat!
Ingin Punya Produk Sabun yang Unik dan Berbeda dari yang Lain?
Pasar sabun kini semakin ramai, tapi sabun yang benar-benar punya karakter dan cerita masih jadi incaran banyak konsumen. Kalau kamu punya ide sabun dengan aroma khas, bahan alami, atau konsep yang out of the box — ini saatnya kamu wujudkan jadi produk nyata!
Dengan bantuan tim profesional dan fasilitas produksi yang siap pakai, kamu bisa menciptakan sabun unik yang sesuai dengan visi brand kamu. Mulai dari formulasi, desain kemasan, hingga produksi — semua bisa kami bantu.





